Alat pemantau kualitas udara IoT
Dengan terus
meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, baik di sektor industri,
perdagangan dan jasa
pula memicu pertambahan jumlah penduduk. Peningkatan aktivitas tersebut
secara langsung maupun tidak langsung menambah jumlah potensi sumber pencemaran
udara antara lain emisi dari proses produksi di industri, emisi dari
transportasi, emisi dari pertanian dan peternakan serta aktivitas rumah tangga
lainnya yang tentunya akan menurunkan kualitas udara
Alat terdiri atas alat
pendeteksi kondisi udara dan mikrokontroller. Alat ini menggunakan software
dalam bentuk aplikasi yang dapat dioperasikan pada smartphone Android. Cara
kerja alat tersebut, terlebih dulu pendeteksi kondisi udara yang memiliki empat
macam sensor diletakkan di daerah yang ingin diperiksa. Nanti, alat mendeteksi
kulitas udara, kadar asap, karbon monoksida, dan suhu udara.
Input data hasil
deteksi disimpan dan dianalisis pada mikrokontroller. Hasilnya dapat diakses
melalui smartphone yang telah terpasang aplikasi. Aplikasi ini menampilkan tiga
jenis status kualitas udara, yaitu normal, siaga, dan waspada. Penentuan status
itu berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang berlaku di
Indonesia dan ditentukan oleh Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal).
Aplikasi perangkat
lunak, ucapnya, memungkinkan pengguna melihat informasi status kualitas udara.
Ada tiga jenis status kualitas udara yang akan ditampilkan pada aplikasi, yaitu
normal, siaga dan waspada. Kalau hasil analisis input data menghasilkan indeks
akhir kurang dari 200, status kualitas udara normal. Kalau Indeks antara
200-300 berarti statusnya siaga. Untuk status waspada berarti kualitas udara
sangat buruk, indeks kualitas udara menunjukkan angka lebih dari 300
mantap gan berguna sekali karna alat agan saya bisa bernapas
BalasHapus