Senin, 18 September 2017

Alat Pemantau Kualitas Udara IoT

Alat pemantau kualitas udara IoT


Dengan terus meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan pembangunan, baik di sektor industri, perdagangan dan jasa pula memicu pertambahan jumlah penduduk. Peningkatan aktivitas tersebut secara langsung maupun tidak langsung menambah jumlah potensi sumber pencemaran udara antara lain emisi dari proses produksi di industri, emisi dari transportasi, emisi dari pertanian dan peternakan serta aktivitas rumah tangga lainnya yang tentunya akan menurunkan kualitas udara
Alat terdiri atas alat pendeteksi kondisi udara dan mikrokontroller. Alat ini menggunakan software dalam bentuk aplikasi yang dapat dioperasikan pada smartphone Android. Cara kerja alat tersebut, terlebih dulu pendeteksi kondisi udara yang memiliki empat macam sensor diletakkan di daerah yang ingin diperiksa. Nanti, alat mendeteksi kulitas udara, kadar asap, karbon monoksida, dan suhu udara.
Input data hasil deteksi disimpan dan dianalisis pada mikrokontroller. Hasilnya dapat diakses melalui smartphone yang telah terpasang aplikasi. Aplikasi ini menampilkan tiga jenis status kualitas udara, yaitu normal, siaga, dan waspada. Penentuan status itu berdasarkan Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) yang berlaku di Indonesia dan ditentukan oleh Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal).
Aplikasi perangkat lunak, ucapnya, memungkinkan pengguna melihat informasi status kualitas udara. Ada tiga jenis status kualitas udara yang akan ditampilkan pada aplikasi, yaitu normal, siaga dan waspada. Kalau hasil analisis input data menghasilkan indeks akhir kurang dari 200, status kualitas udara normal. Kalau Indeks antara 200-300 berarti statusnya siaga. Untuk status waspada berarti kualitas udara sangat buruk, indeks kualitas udara menunjukkan angka lebih dari 300

1 komentar: